Rabu, 09 Februari 2011

HAL MEMINTA

Matius 7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Sering terjadi di dalam kehidupan, kita sangat sulit untuk memberikan suatu pengampunan kepada orang yang telah menyakiti hati kita. Bagaimana tidak, kita sudah disakiti, sudah dipermalukan di depan umum, sudah direndahkan dan dilecehkan, dan lain sebagainya telah merasakan hati yang begitu pedih dan sakit yang terjadi dikarenakan ada  luka yang telah tergores di dalam hati yang tidak akan pernah terlihat oleh mata. Luka yang ada yang di dalam hati tidak akan dapat dibalut oleh obat buatan manusia, tidak akan dapat disembuhkan oleh dokter manapun di dunia ini dan tidak akan dapat didiamkan begitu saja yang dapat berdampak kepada dendam yang tak terobati. Lantas bagaimana agar luka yang tidak kelihatan ini dapat sembuh dan tidak terluka lagi? Hanya Yesus yang sanggup mengobati luka yang tidak kelihatan ini. Bagaimana caranya?

Yesus mengatakan agar kita meminta, maka akan diberikan. Suatu perintah yang sering disalahartikan orang hanya untuk meminta sesuatu yang wujudnya sebuah benda atau materi yang dapat memuaskan hati seperti meminta agar diberikan mobil, diberikan harta, diberikan karir yang baik, diberikan kesehatan yang baik dan lain sebagainya. Padahal meminta yang dimaksudkan oleh Yesus bukanlah terbatas kepada hal-hal yang sifatnya materi yang dapat terlihat oleh mata, tetapi lebih dari itu, Tuhan menghendaki agar kita juga dapat meminta sesuatu yang sifatnya tidak terlihat oleh mata seperti meminta agar diberikan hati yang mengampuni, meminta agar luka hati kita disembuhkan  dan lain sebagainya. Kita sering menganggap bahwa untuk mengampuni cukup dengan memberi pengampunan kepada orang yang telah menyakiti hati kita. Tetapi tanpa disadari, justru ketika memberikan pengampunan itu, kita tidak sanggup melakukannya karena hati kita belum dijamah oleh Tuhan dan luka belum disembuhkan. 

Kita tidak akan dapat memberikan pengampunan kalau hati kita masih terluka. Hati terluka sering kali dianggap sembuh seiring berlalunya waktu sehingga lupa dengan kepedihan yang dialami. Dalam hal ini lupa belum tentu tidak ingat karena suatu saat akan dapat teringat kembali dan baru ingat bahwa ada luka yang belum sembuh. Ini dinamakan luka bathin yang tidak dapat disembuhkan oleh seorang dokter psikologi, oleh dokter ahli jiwa, oleh obat ramuan jenis apapun, oleh dukun atau sejenisnya dan lain sebagainya. Inilah yang tidak dipahami oleh banyak orang, sehingga ketika orang merasakan kepedihan karena disakiti,  direndahkan, dilecehkan, yang menimbulkan luka di hati, orang menganggap bahwa cukup dengan memberikan pengampunan, maka luka akan sembuh. Bagaimana mungkin luka menjadi sembuh apabila kita tidak pernah diberikan obat dan tidak pernah meminta untuk disembuhkan? Sehingga dalam hal ini, bagaimana mungkin kita mampu memberikan pengampunan kalau hati masih terluka? Ini dapat diibaratkan seperti seorang yang sedang sakit jasmani. Orang yang sakit jasmani akan merasa kesulitan untuk melakukan pekerjaannya, merasa malas untuk melakukan tugas rutin, tubuhnya akan terasa lemah untuk memberikan yang terbaik bagi pekerjaan dan lain sebagainya. Demikian juga dengan hati, ketika hati kita terluka, kita akan merasa tidak mampu untuk memberikan pengampunan, merasa lemah dan ada sesuatu yang membuat hati terasa “nyut-nyut” ketika bertemu dengan orang yang akan diberikan pengampunan. Sehingga, ketika  kita bertemu atau teringat dengan dia, kita akan mengatakan bahwa kita tidak akan dapat mengampuninya sampai tujuh keturunan. Kita akan mengatakan bahwa kita tidak dapat bersabar lagi terhadap dia yang menyakiti hati kita karena menganggap  sabar itu ada batasnya. Oleh karena itu, sebelum kita memberikan pengampunan,  kita diperintahkan agar meminta kepada Tuhan Yesus untuk kesembuhan hati yang luka, agar luka itu dibalut dan diobatiNya. Hanya Yesus yang sanggup memberikan kepada kita kesembuhan luka bathin. Tidak ada yang lain, dokter tidak, psikolog tidak dan dukun pun tidak. Hanya Yesus Kristus yang adalah Tuhan yang sanggup melakukan semuanya itu. Dia mengetahui hati kita yang paling dalam, Dia mengetahui dimana letak luka itu dan Dia tahu cara untuk menyembuhkannya. Oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh (1Ptr 2:24). Ketika luka itu telah disembuhkanNya, maka hati akan menjadi sehat kembali dan tidak ada bekas luka yang dapat menganga kembali. Ketika hati telah menjadi sehat, disitulah hati akan dapat bekerja untuk memberikan pengampunan kepada orang yang telah menyakiti hati kita. Mintalah kepada Yesus Kristus sebagai dokter di atas segala dokter untuk menyentuh dan menyembuhkan hati yang pedih serta membalut hati yang terluka dengan Kasih, sehingga kita menjadi sehat kembali dan memiliki hati yang berbelaskasihan serta mampu untuk memberikan pengampunan kepada orang lain. Terpujilah nama Tuhan. amin. (10022011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar