Kamis, 10 Februari 2011

KENALILAH TUHAN

Yesaya 1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.

Masalah adalah sesuatu yang harus dialami semua manusia. Tidak ada satu manusiapun yang tidak punya masalah. Ketika manusia masih di dalam kandungan, dia sudah punya masalah karena tali pusar ibunya melilit tubuhnya sehingga dia kesulitan untuk bernapas. Ketika lahir ke dunia ini, dia juga punya masalah karena harus mengalami kesusahan untuk keluar dari kandungan ibunya. Setelah menjadi bayi dan sampai akhir hidupnya, manusia akan selalu mengalami masalah demi masalah yang kapasitasnya sesuai dengan pertumbuhan hidupnya. Masalah baru akan berakhir apabila hidupnya sudah berakhir alias telah meninggalkan dunia ini. Seringkali manusia tidak mengerti mengapa suatu masalah menimpa hidupnya. Yang ada dalam pikirannya adalah bahwa masalah diberikan karena Tuhan tidak sayang kepada dirinya.

Anggapan yang keliru terhadap pemahaman sebuah masalah inilah yang membuat manusia menjadi tidak dapat menghadapi masalah. Tidak ada keberanian, tidak ada kekuatan tidak ada bayangan, tidak ada pegangan dan tidak ada harapan membuat begitu banyak orang gagal menghadapi masalah.  Kegagalan dimaksud membawa seseorang menjadi  frustasi, stres, gila bahkan melakukan bunuh diri. Ada begitu banyak orang saat ini mengalami stres, gila dan bahkan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Sangkanya dengan mengakhiri hidupnya masalah akan berakhir. Tuhan sudah berfirman kepada umatNya bahwa Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. (Yesaya 40:29), namun tetap saja manusia mengalami kegagalan dalam menghadapi sebuah masalah. Mengapa? karena mereka tidak mengerti makna dari perkataan Tuhan ini dan karena mereka tidak pernah menerima kekuatan dari Tuhan.

Pertanyaan yang sering terlontar dari sejumlah orang percaya adalah bagaimana menerima kekuatan dari Tuhan agar dapat menghadapi masalah yang begitu kompleks di dalam kehidupan? Ada begitu banyak orang mengatakan bahwa ketika menghadapi masalah, kita cukup datang kepada Tuhan dengan berdoa dan mengutarakan masalah kita kepadaNya. Pengertian ini sedikit banyak merupakan anggapan yang keliru. Kenapa? Karena apabila kita hanya berdoa, maka kita bukanlah sedang melakukan komunikasi dengan Tuhan, tetapi lebih daripada itu hanya doa seseorang yang sedang menyampaikan unek-unek kepada Tuhan tanpa pernah mengetahui apa yang menjadi keinginan Tuhan kepada kita.  Padahal Tuhan mau agar kita juga tidak lupa untuk membaca, mendengar dan melakukan firman Tuhan serta merenungkannya siang dan malam.(Yosua 1:8). Hal ini dikatakan Tuhan agar setiap langkah kita dibuatNya menjadi berhasil. Namun sebaliknya yang sering dilakukan orang percaya adalah tidak pernah mau tahu mengenai Tuhan, tidak pernah berusaha mencari wajahNya, tidak mau mengenal Tuhan lebih dekat. Sangkanya dengan hanya berdoa, segala masalah akan dapat segera selesai. Perlu diketahui, bahwa Tuhan tidak pernah menghalaukan segala masalah dari kehidupan kita, tetapi Dia akan memberikan kekuatan kepada umatNya dengan perantaraan firmanNya. Ketika Tuhan bersabda melalui firman yang didengar, dibaca dan melalui perenungan siang dan malam, maka firman itu yang akan memberikan kekuatan kepada kita. Firman itu seperti makanan yang akan mengeyangkan kita ketika kita lapar. Firman itu seperti air yang akan memberi kita kesegaran ketika kita haus.  Firman itu yang akan menjadi pelita bagi kita yang menuntun kita untuk dapat mencari jalan keluar dari tembok-tembok masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kita tidak akan mendapat kekuatan apabila hanya berdoa, tetapi lebih daripada itu kita dituntut untuk mengenal Dia terlebih dahulu, mengenal Tuhan lebih dekat yang semuanya itu hanya didapat melalui firmanNya, baru kita berkomunikasi kepadaNya dengan doa. Ini dapat diibaratkan seperti seorang masyarakat bawah yang kerjanya hanya menuntut dan meminta kepada presiden untuk diberikan sesuatu tanpa pernah tahu bagaimana sifat seorang presiden, bagaimana keinginannya dan bagaimana perlakuannya terhadap masyarakat dan bagaimana peraturan-peraturan yang dibuat oleh seorang presiden. Dia tidak pernah mengenal presiden secara lebih dekat dan presiden juga tidak pernah mengenal dia. Inilah yang perlu menjadi renungan kita bersama, bahwa di dalam menghadapi sebuah masalah, kita harus mencari wajah Tuhan dan lebih mengenal Tuhan lebih dekat serta mengenal keinginanNya melalui firman Tuhan yang dibaca, didengar dan direnungkan siang dan malam, sehingga kita akan dapat melangkah dan memperoleh kemenangan demi kemenangan karena langkah hidup kita akan dibuatNya berhasil. Terpujilah nama Tuhan. Amin.  (11022011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar