Rabu, 16 Februari 2011

VIRUS KEBENCIAN

Matius 5:23-24  Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Di dalam suatu doa, pujian dan penyembahan yang sedang kita naikkan kepada Tuhan, ada kalanya kita sulit untuk memusatkan hati kita kepadaNya. Mengapa? karena pikiran kita sedang dihantui rasa tidak enak, sedang diselimuti oleh rasa benci, sedang diliputi oleh rasa bersalah kepada seseorang. Mungkin seseorang telah menyakiti hati kita dan kita merasa benci kepadanya atau mungkin kita telah menyakiti perasaannya tanpa kita tahu bahwa seseorang sedang tersakiti. Semakin kita paksakan untuk berdoa, semakin hati kita tidak dapat tertuju kepadanya karena yang ada di dalam pikiran kita hanya dirinya, yang ada dalam pikiran kita hanya rencana-rencana yang akan dilalkukan sehubungan dengan dirinya. Tidak ada damai sejahtera di dalam bersekutu dengan Tuhan karena hati kita telah dikotori oleh sejumlah rasa tidak senang, kebencian, dendam dan lain sebagainya.

Rasa benci, rasa dendam, rasa tidak enak di dalam hati yang diakibatkan kelakuan seseorang terhadap diri kita sering membuat kita menjadi jauh dari Tuhan karena kita sangat sulit untuk mendekat denganNya melalui doa, pujian dan penyembahan. Lambat laun, tanpa kita sadari hal ini akan membuat kita sedikit banyak akan menjauh dari kasih karunia Tuhan dengan mengatakan kejelekan teman kepada teman yang lain. Itu sebabnya, penulis kitab Ibrani menyampaikan kepada jemaatnya agar jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan, sehingga jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang (Ibrani 12:15). Artinya, ketika hati kita tidak dapat lagi secara baik mengarah kepada Tuhan karena ada kebencian di dalam hati, maka akan timbul suatu  keadaan yang kecewa, benci, sakit hati dan kepahitan yang pada akhirnya akan membawa kita kepada suatu kondisi yang bisa merusak lingkungan sekitar dengan cara mengatakan yang tidak baik mengenai orang tersebut kepada teman lainnya.

Kita mungkin tidak menyadari situasi ini karena kita menganggap  hal ini sebagai hal yang wajar. Namun, kita harus berhati-hati bahwa tipuan Iblis seperti ini justru sering membawa anak-anak Tuhan  membuat suatu kondisi menjadi lebih rumit dari keadaan semula. Ketika kita membicarakan keburukan seorang teman kepada teman yang lain karena kita disakitinya, maka teman lain akan menambahi keburukan lainnya yang pernah dia rasakan. Demikian seterusnya kepada teman lainnya. Semakin kita mengatakan yang tidak baik mengenai teman tersebut, semakin kita memperburuk situasi yang ada dan pada akhirnya akan mencemari banyak orang dan mengajak mereka untuk turut mengarahkan kebenciannya kepada orang tersebut. Inilah yang dinamakan efek domino dari suatu virus kebencian, dimana kebencian yang kita rasakan ditularkan kepada orang lain. Kita menularkan virus kebencian,  virus dendam, virus ketidaksukaan dan lain sebagainya kepada orang lain. Kalau virus ini dibiarkan terus mewabah, bisa jadi akan timbul perang saudara, perang antar suku, perang antar agama, dan perang lainnya yang akan memakan korban tidak sedikit. Jadi, bagaimana tindakan kita sebenarnya yang harus dilakukan? Firman Tuhan katakan agar kita berusaha hidup damai dengan orang lain (Ibrani 12:14). Namun kita berkata bahwa  sulit untuk melakukannya karena orang lain yang membenci kita dan bukan kita.  Lantas kita menjadi uring-uringan namun tidak juga mau mengambil tindakan. Sebagai anak Tuhan, kita dinasehati agar mengampuni orang yang telah menyakiti kita dan berdamai dengan dia. Tidak ada kata lain dan tidak ada cara lain, hanya ini yang dapat dilakukan agar hubungan kita dengan sesama dan dengan Tuhan dapat terjalin kembali. Memang susah, tapi harus dilakukan agar virus kebencian itu dapat dihancurkan dan dipadamkan. Minta kepada Tuhan agar diberikan hati yang dapat mengampuni sehingga kuasa pengampunan itu dapat berfungsi dengan baik untuk memadamkan virus kebencian. Ketika virus kebencian sudah dipadamkan, maka segala doa, segala pujian dan segala penyembahan kita akan dapat naik kepada Tuhan dan Tuhan akan menyambut kita sebagai orang-orang yang menang. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (17022011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar